Pesan dari Sang Bunga Wijaya Kusuma Sebelum Beranjak Layu.

28
          Udara siang ini terasa sangat panas ya.. Sepertinya hari ini lagi puncak-puncaknya musim panas di Negeri Pertiwi ini. Hal ini sudah saya rasakan dalam 2 minggu terakhir suhu di Indonesia tak layak untuk memutihkan kulit saya, menurut perkiraan semalam di salah satu pemancar Radio yang saya dengar, dalam 1 bulan kedepan untuk wilayah Jawa akan tetap bertahan dalam suhu seperti ini. Yang saya herankan, hawa panas tersebut tidak hanya dari sentrongan matahari dan segala polusi, tapi dari tanah/bumi sepertinya lebih dahsyat panas yang muncul, selain pantulan dari teriknya sinar matahari, mungkin juga sebagai tambahan dari dosa-dosa yang kita buat kali ya?? hehehe.. Ada benernya juga siiih. :) Berpikir lebih relatif juga boleh kan? Habisnya nafas saya sudah terlalu sesak, raga saya juga terlihat lemah bahkan lunglai dimata orang, belum lagi dengan keringat yang bercucuran yang akan membuat saya naik darah ketika berkeringat tanpa olahraga, dampaknya ya badan terasa lengket semua. huufft sangat teramat menggerahkan.. Apa salah saya??? :(


          Dua minggu ini saya memang terlalu sibuk dengan beberapa aktivitas, baik di perkuliahan, beberapa organisasi, dan sedikit membantu orang tua  di rumah sampai sesekali melupakan perkebunan mini yang saya buat 4,5 tahun yang lalu, untuk menyiram dan memupuk semua tanaman di kebun mini saya tersebut sudah saya titipkan ke adik saya. Wajar jika hari ini saya sangat terkejut melihat pekarangan bunga tersebut tidak seperti yang saya lihat sebulan yang lau, semua nampak bersemi, terasa tenang jiwa yang saya dapat ketika melihat pekarangan bunga yang terletak dibelakang rumah hanya saja dibatasi oleh beberapa sangkar burung yang juga peliharaan saya. Lebih bangganya lagi ketika saya melihat 7 pohon bunga Wijaya Kusuma berdiri kokoh dan 3 diantaranya sudah setengah akan mekar dan sepertinya sudah tak sabar bunga Wijaya Kusuma tersebut akan meledakkan arome wangi dan keelokkan yang dimilikinya, sangat tek menduga, sore ini saya ada janji sama dosen untuk konsultasi perihal mata kuliah yang akan saya pilih disemester depan, malamnya sudah rutin jadwal latihan band, tak dapat berpikir banyak tentang segala aktivitas tersebut, saya deadline semua jadwal untuk hari ini, tidak lain untuk menanti mekarnya bunga kesayangan saya tersebut.
          Sore itu saya tidak sempat makan siang dan melaksanakan jadwal mandi sore serta menunda untuk bertemu dengan Dosen Wali Kuliah saya tidak lain menunggu mekarnya sang bunga Wijaya Kusuma, adzan magrib pun menyambar telinga saya, tak lega menyimak bunga tersebut, dengan segera menuju Musholla yang terletak sekitar 16 meter di samping rumah, setelah makmum magrib selesai, bergegas kembali ke kebun mini tadi, terus mengamati ternyata masih saya menguncup, hanya sedikit memberi pencerahan lebih mengembang dari sebelum saya melaksanakan sholat magrib, terus saya amati dengan bijak hingga bunyi beduk isya yang disusul adzan memanggil saya kembali menuju musholla. Sudah melaksanakan kewajiban yang memang sudah WAJIB untuk kita lakukan (umat muslim), bergegas saya temui bunga kesayangan tersebut, hanya sedikit perubahan lebih berkembang dari sebelumnya. Kupanggil adik untuk membawakan sepiring nasi dan air putih, yaah dari tadi siang belum ada makanan satupun mengapusi lambung saya. Dengan lahap saya makan (sudah luaper mungkin, hehehehe..) terus saya amati bunga Wijaya Kusuma tersebut. Sebenarnya bukan pertama kali bunga tersebut berbunga di pekarangan saya ini, sudah 6 kali berbunga namun tidak dengan pohon yang sama, diantara 7 pohon tersebut silih berganti dalam berbunganya. Pertama bunga tersebut mekar disaat saat saya juara pertama lomba cipta lirik lagu yang dinilai oleh Mas Piyu Padi, Bunda Maya Estianty, dan Deny Chasmala. Ini adalah persembahan bunga kesayangan saya dibulan Februari 2011, terlenanya lagi ada 3 Pohon yang mekar.
          Hening malam membuat saya larut dalam penantian, jam tangan kenapa seakan semakin berlaju cepat melebihi datak jantung disasa ini. Tak seperti biasanya waktu terasa cepat, 21.55 telah terditeksi, membuat saya tak kuasa melihat setengah mekarnya bunga Wijaya Kusuma tersebut, Subahanallah... Wanginya membuat detik-detik jam tangan di kejar cepat oleh detak jantung didada saya. Sebelum mekar sepenuhnya, saya ingin mendengar letupan dari kelopaknya seperti waktu mekar sebelum-sebelumnya, sudah 5 kali dari 6 yang mekar saya mendengar letupan yang seakan memberi tanda bahwa bunga tersebut sudah mencapai titik mekarnya (dalam istilah biologisnya dapat saya katakan klimaks mungkin.. hehehehe..) Hmmss... Kenapa ya, disaat saya lagi seneng gini susah baget nulis bagus, kok jadi campur aduk antara baku dan non bakunya. maaf ya pembaca, saya lagi tidak kontrol setelah menikmati suasana harmonis, dinamis, dll.. setidaknya saya share tentang segala kenyataan ini. :)
          Lepas dari prediksi yang saya harapkan terwujud, biasanya tengah malam antara jam 23.00 sampai dengan 01.00. Bunga tersebut meletup bak ibarat peluru yang lepas dari larasnya, tapi kali ini suram bagi saya, diantara ketiga bunga Kusuma Wijaya tersebut tidak ada yang meletup hingga jam 01.45. Hanya wangi yang khas dan rekahan sosok nan elok memberikan saya senyuman luka, seakan memberikan pesan pahit disaat saya dekati tepat dihadapan hidung saya, sesekali tersentuh hidung saya dengan bunga yang sepertinya ingin sekali berbicara dan memberi pesan atas pemberontakan dari sosok tanah, air, dan udara (cuaca) yang membuatnya luka, sehingga tidak dapat memberikan letupan pesona layaknya sang Wijaya Kusuma. Saya berpikir sejenak sembari memegang ranting dari bunga tersebut, entah mengapa saya terhipnotis oleh suasana hati dan terjerumus di alam bawah sadar menjawab pesan dari sang bunga Wijaya Kusuma tersebut : 
Saya tidak dapat membalas kekejaman tanah, air, dan udara. Energi tersebut tidak lain dari Tuhan Yang Maha Esa, Saya dan Manusia-manuusia lainnya hanya mampu menjaga, merawat, dan melestarikannya. Termasuk juga dirimu "Bunga Kesayanganku", Saya merasa bersalah atas waktu yang saya miliki, sehingga  tidak sempat menjagamu dari gersangnya tanah, air berhama yang kamu minum, dan tidak meneduhkanmu dari cuaca yang tidak menentu saat ini. Sayalah letak kesalahan semua ini dan membuatmu merintih dan berdoa menyambut kelayuanmu yang tak berdaya saat ini. 
          Tanpa menyadari terasa ada sedikit percikan kaca menempel di bibir-bibir mata saya, sungguh menyesal malam ini, terlalu menyesal jika dibandingkan dengan kesibukan saya yang hanya dapat dinikmati untuk kepentingan saya saja, dibalik ini semua tidak ada faedah dan kaedahnya jika saya harus fokus dalam hal aktivitas sehari-hari tanpa harus menelajangi hati untuk merawat, menjaga, dan melestarikan Bumi.
          Sebenarnya, apapun yang kita lihat, yang kita dengar, dan yang kita rasakan, adalah pesan untuk menjadikan saya lebih baik lagi dari sebelumnya. Dari hal ini saya bersyukur atas semua Panca Indra saya yang berfungsi dengan normal, dan ini semua juga karena kehendak Tuhan melalui perantara orang tua saya. Dari sini saya berjanji yang saya khususkan kepada diri sendiri untuk selalu menjaga, merawat, dan melestarikan segala energi di Bumi.
          terima kasih buat sahabat-sahabat yang setia mendengarkan cerita dari seorang yang pernah melakukan kesalahan terhadap sang bunga Wijaya Kusuma. Cerita dan tulisan tersebut merupakan cerita pribadi yang saya alami, dan semoga menjadi cerminan bagi sahabat semuanya. 


Assalamualaikum.

Posting Komentar

28Komentar
  1. Baru kali ini ada cerita dengan alur yang tidak dapat ku terka. BAGUS. Aku SUKA!!!

    BalasHapus
  2. we jg punya bnga wjaya ksuma,udh lama sie,tp ndak brbunga2 tuw.ada solusi.a kak?

    BalasHapus
  3. Wah..wah..Jadi inget lagu jadul Wijayakusuma…
    “tumbuhmu di pojok halaman
    seolah kau tak diperhatikan
    mekarmu di keheningan malam
    slalu dinantikan…
    Mekar mekar bungaku mekar
    bunga Wijayakusumaku….”
    bagus banget bunganya mas..
    putih, bersih dan cantik
    mau donk aku dibagiin batangnya buat tanem di rumah.
    boleh ya mas,boleh yah..yah..

    BalasHapus
  4. Permisi..Saya belum pernah melihat toko bunga yang menjual bunga wijayakusuma, mungkin karena bunga ini hanya mekar sesaat dan layu sehingga tidak diperjual belikan, tetapi untuk tanaman atau pohon wijayakusama saya pernah melihat tanaman ini dijual di penjual tanaman yang biasanya ada di pinggir jalan.mungkin ada temen2 yg bisa berbagi info tempat jualnya ya.perihal harga belakangan,karna saya sudah tau tingkatan kemahalannya.terima kasih.

    BalasHapus
  5. Nambahin gan, Konon bunga WK ini mempunyai ajian, ajian ini adalah salah satu ilmu andalan yang dimiliki oleh Presiden Soekarno semasa hidupnya. Dengan ajian ini seseorang akan dikasihi, dihormati dan disegani banyak orang serta membuat awet muda dan pemberani. itu sih cerita dari eyang saya. kl ada yg teu ajiannya, bagi2 ya gan.xoxoxoxoxo.

    BalasHapus
  6. Bunga yg sangat sulit d jumpai d lngkungan trbuka n sngat langka,bunga ni emang sngat liar jrang k jamah tngan manusia n sngat mitos kn pa bila mmliki bunga kn mbwa kbruntungan pd pmlik’y

    BalasHapus
  7. Jujur ya,jadi teringat almarhum Bapak, kalau melihat bunga WK ku berbunga langsung dipetik dan di simpan didalam lemari.hiks..Rindu Bapak.

    BalasHapus
  8. Saya juga punya dirumah, dua hari yang lalu bunganya mekar sebanyak 3 kuntum, baunya..hmmmm…wangi banget seperti bunga melati or kamboja makam.

    BalasHapus
  9. Maaf mas, nama saya deetha. Saya sedang nulis flora asli Indonesia untuk pembelajaran serta penelitian buat anak didik saya di SD, salah satunya tentang bunga wijayakusuma ini. nah,untuk memperjelas visualisasi, saya ingin menampilkan gambar. Tetapi sayang, saya kesulitan mendapatkan gambarnya. Setelah saya googling, saya menemukan gambar yg cantik di Blok mas ini. Kalau diizinkan, saya mau pinjam gambar mas yang belum diedit untuk saya masukkan di tulisan saya, tentu saja dengan mencantumkan alamat blog mas. Saya akan sangat berterima kasih jika mas mengizinkannya.
    Terima kasih.

    BalasHapus
  10. masak iy bro harga bunga WK nyampek 700rbuan?kmaren kkak saya beli dia bilang perbatang 750rbuan.wah.jwab ya.

    BalasHapus
  11. Lantas untuk dareah sulawesi dimana tempat jualnya?mohon pencerahan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhdllah sy punya WK dan sdh mulai tumbuh bungax,rezki yg d berikan oleh allah swt,,by akri BONE

      Hapus
    2. Sekarang gi musim nya mekar di depan rumh ku ada 35 bunga yg belum mekar

      Hapus
  12. Terima kasih atas kritik dan sarannya. hal ini yang dibutuhkan saya untuk lebih baik lagi menghadapi kenyataan dunia di depan. Mari berteman sahabat.

    BalasHapus
  13. dri mitosna mang bunga mistis tuh mas.

    BalasHapus
  14. Q punya bunga wijaya kusuma jg , sdh 2x mekar tp knp tdk berbau harum ya ?? Dan mekarnya jg blm pernah tengah malam tapi waktu maghrib

    BalasHapus
  15. Kalo berkembangnya di waktu magrib itu belum,tapi setau aku waktu yg sempurna jam 12.00
    Apalagi kalo di petik mlm jum'at kliwon katanya usahanya akan lancar,dan kalo dipetik mlm sabtu kliwon itu bisa menyembuhkan segala penyakit.....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf bang mau tanya itu habis di petik lalu di apain bang?kalau misalkan bunga wk nya mekar pas Sabtu Kliwon?

      Hapus
  16. Kalo yg gk kembang2 itu tergantung ke hokian...dan tidak sembarang org bisaa numbuh dan berkembang....dan yg satu lagi bunga itu akan mekar pas dimana kliwon di kalender,soalnya di mlm kliwon doang dia bisa berkembang... Cuman sekian itu saran dan solusi...TERIMA KASIH

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bunga stlah di petik apa ga busuk yh gan gmn cara nyimpen bunga agar tidak busuk gan trima kasih

      Hapus
  17. Saya punya beberapa batang
    Tapi satu yang di depan rumah Alhamdlillah sering kali memberikan penyejuk mata dengan kelopak putih cantiknya :)

    BalasHapus
  18. Sya punya kembang wk tiap mekar bnyak bgt..mlah hampir 80 kembang nya dan wanginya itu hemmmmm wangin bgtttttt..dia mh.mekarnya cuma wktu mlm hati gliran mtahari mulai nongol dia kuncup

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu yang wk kecil bunganya memang banyak dan rajin berbunga tapi kurang wangi...

      Hapus
  19. bener banget kembang wijaya kusuma mekar pas kliwon di kalender, ini kembang wijaya kusuma saya juga mekar Lagi. Aromanya wanginya luar biasa.

    BalasHapus
  20. Subhanalloh,pohon wijaya kusuma saya juga mekar pas di kliwon kalender hari ini,harum semerbak wanginya.

    BalasHapus
Posting Komentar